Hj. Erni Haris Mawanti saat memberikan sambutan dalam acara Selamatan Rakyat Rasuluhusada di Joglo Balai Kesenian Desa Paringan, Selasa (14/6/2022).
PONOROGO I jenangan.ponorogo.go.id – Pelestarian Seni, Budaya dan Adat istiadat masyarakat desa terus di lestarikan oleh pemerintah Desa Paringan, itu terlihat di setiap tahunya pemerintah Desa Paringan rutin melakukan tradisi itu, seperti kali ini terlihat digelar Tradisi selamatan rakyat yang di sebut Rasuluhusada, tradisi ini diikuti oleh seluruh masyarakat Desa Paringan, bertempat di Joglo Balai Kesenian Desa Paringan, Selasa (14/6/2022).
Kegiatan selamatan rakyat Rasuluhusada tahun ini berbeda dari tahun tahun sebelumnya. Sebab, tahun ini digelar di Joglo Balai Kesenian Desa Paringan yang telah terbagun menggah di tengah tengah taman Desa Paringan Asik.
Sementara terkait tradisi selamatan Rakyat Rasuluhusada ini, Kepala Desa Paringan Suwendi, SH menjelaskan, bahwa acara ini di lakukan Masyarakat Desa setiap tahun sekali dalam rangkaian Bersih Desa, dan Acara tradisi Salamatan Rakyat Rasuluhusada ini sendiri dilakukan sebagai ungkapan syukur kepada Allah Swt, “kata Suwendi,SH.
Tradisi ini di gelar, lanjut Suwendi, karena pemerintah dan masyarakat Desa Paringan ini telah di berikan keselamatan dan keberkahan sehingga Warga Desa Paringan bisa hidup damai dan tentram. “Acara ini juga untuk mengharap keselamatan kepada Allah SWT, agar pemerintah Desa dan Masyarakat Paringan kedepan senantiasa dijaga dari segala musibah dan bencana, juga sebagai ungkapan rasa syukur,” harap Suwendi.
Lebih lanjut Suwendi menambahkan, Masyarakat Desa Paringan menggelar selamatan dengan membawa ambengan dan panggang yang di arak bersama dan ditaruh di Joglo Balai Kesenian dan di sepanjang Jalan yang ada di taman Paringan Asik.
Sementara itu Camat Kecamatan Jenangan, Hj. Erni Haris Mawanti juga menyampaikan bahwa Prosesi selamatan Rasuluhusada ini, diadakan di setiap satu tahun sekali ketepatan dengan Bersih Desa. “Saat ini ada kurang lebih 150 ingkung dan tumpeng yang di arak dari balai Desa Paringan juga terlihat ada tumpeng raksasa dari hasil bumi seberat 100 kilo gram,”terangnya.
Adapun tradisi selamatan rakyat Rasuluhusada ini, lanjut Erni di tandai dengan penyerahan tumpeng utama dari Kepala Desa ke Sesepuh Desa yang ada di Desa setempat, dan acara di lanjutkan dengan melakukan do’a bersama. acara di akhiri dengan menyantap ambengan dan makan bersama – sama.
- Reporter : Media Center.